ads

Wednesday, August 3, 2016

Kerana Jari Telunjuk...



Kisah Sang Raja dan Si Pengawal



Epilog Raja dengan Pembantu sudah tersohor di Melayu Raya ini. Tetapi surah kali ini agak ganjil dan jarang diriwayatkan orang banyak.

Kisah konon, acapkali dikesempatan Pengawalnya selalu berdahwah kontot, 16 perkataan kepada sang Raja: "Yang Mulia, jangan khawatir, karena segala sesuatu yang dikerjakan Allah adalah sempurna, Ia tak pernah salah."

...................

Manusia berperang kerana menghimbau kebesarannya
Manusia berburu kerana menghimbau kemegahannya

...................

Suatu hari, mereka pergi berburu, pada saat mana seekor binatang buas, singa tentunya menyerang sang Raja. Si Pengawal berhasil membunuh binatang tersebut, namun tidak bisa menghalang Rajanya dari kehilangan jari akibat dibaham binatang buas itu.

Geram dengan apa yang dialaminya, tanpa merasa berterima kasih, sang Raja berkata, "Kalau Allah itu baik, beta tidak akan diserang oleh binatang buas dan kehilangan jari telunjuk...!"

Sang Pengawal  tersebut menjawab, "Apapun yang telah terjadi kepada Yang Mulia, percayalah bahwa Allah itu baik dan apapun yang dikerjakanNya adalah sempurna, Ia tak pernah salah."

Merasa sangat tersinggung oleh celahan Pengawalnya dan merancana sesuatu, sekembalinya ke istana, sang Raja memerintahkan dipenjarakan Sang Pengawal itu. Sementara dibawa ke penjara, Si Pengawal tersebut masih saja mengulangi perkataannya: "Allah adalah baik dan sempurna adanya."

...................

Raja-raja memerintah orang-orang, orang-orang arif memerintah raja-raja

...................

Suatu hari di musim rontok bulan, Sang Raja pergi berburu sendirian, dan kerana berpergian terlalu jauh Raja tersesat dan dikepung lalu ditangkap oleh orang-orang primitif yang biasa menggunakan manusia sebagai korban pemujaaan untuk dewanya.

Di atas altar persembahan, Raja dibaringkan dan diikat kemas serta diperiksa satu-persatu. Orang-orang primitif tersebut menemukan bahwa sang Raja tidak memiliki jari yang lengkap atau cacat. Dengan mata melotot si primitif meluduh Raja dan membuka ikatan. Mereka kemudian melepaskan Raja karena dianggap tidak sempurna untuk dipersembahkan kepada dewa mereka.

Begitu pulang ke istana, Sang Raja memerintahkan para pengawal mengeluarkan Si Pengawal dari tahanan, dan Raja itu berkata: "Temanku... Allah sungguh baik kepadaku. Aku hampir saja dibunuh oleh orang primitif, namun karena jariku tidak lengkap, mereka melepaskanku."

...................

Kaum Filsafat melalui dan menempuh jalan akal untuk sampai kepada tujuannya mengenal Allah, sedang kaum Sufi menempuh jalan roh untuk sampai kepada mengenal Allah.

...................


Tapi Beta punya sebuah pertanyaan untukmu. "Kalau Allah itu baik, mengapa Dia membiarkan aku memenjarakanmu?.

Sang Pengawal  menjawab: "Yang Mulia, kalau saja baginda tidak memenjarakan hamba, baginda pasti sudah mengajak pergi berburu dan pasti sudah dijadikan korban oleh orang-orang primitif sebab semua anggota tubuh saya masih lengkap."

...................

Orang-orang 'cinta' tersembunyi di tengah rakyat jelata
Seperti seorang yang baik dikelilingi oleh orang-orang jahat.  

...................


Celahnya, semua yang dikerjakan Allah adalah sempurna, Ia tak pernah salah. Seringkali kita mengeluh mengenai hidup kita, dan fikiran negatif membunuh pikiran kita yang positif.

Marilah berpikir positif dan percayalah akan kebaikan Allah setiap saat, nasihat Sang Pengawal.

Raja terpelosok dengan jawaban ringkas Sang Pengawal dan beralih arah sambil merenong ke luar jendela.

...................

Pintu :
Salih dan Qurwin mengajar pengikut-pengikutnya, "Siapa saja yang mengetuk pintu tiada putus-putusnya, pintu itu akan dibukakan baginya."
Rabiah yang mendengarnya pada suatu hari, berkata, 'Berapa lama engkau akan berkata pintu itu akan dibukakan?. Pintu itu tidak pernah tertutup".

Sabda Nabi (saw);
Aku kenal akan Tuhanku dengan Tuhanku (dengan anugerahnya kepadaku).

................................

Rujukan:

Ilmu Tasauf - Hj. Zainal Arif Abas - Pustaka Aman Press Sdn. Bhd.

Jalan Sufi - Idries Shah - Pustaka Jaya


No comments: