ads

Wednesday, September 23, 2015

Berkawan dengan musibah...


"Dalam musibah itu terdapat empat seni, mencari pahala dari Allah, berkawan dengan kesabaran, berzikir dan menunggu kelembutan dari Allah s.w.t - Al Qurni.



IRONI DAN REALITI DI ZAMAN KITA!

Banyak rumah besar --- keluarganya makin kecil

Gelaran makin tinggi --- akal sihat makin rendah

Perubatan makin canggih --- kesihatan makin buruk

Travelling keliling dunia --- tak kenal dengan tetangga

Penghasilan bertambah --- tak ada ketenteraman jiwa

Kualiti ilmu tinggi --- kualiti emosi rendah

Manusia makin banyak --- rasa kemanusiaan makin menipis

Pengetahuan makin bagus --- kearifan makin berkurang

Pengkhianatan makin marak --- kesetiaan hampir punah

Banyak teman di dunia maya
--- tak punya sahabat sejati

Minuman keras makin banyak --- air bersih makin berkurang

Pakai jam tangan mahal --- selalu kekurangan waktu

Ilmu semakin tersebar --- adab dan akhlak makin lenyap

Al Qur’an banyak dihafal --- sedikit sekali yang mengamalkan

Belajar semakin mudah --- guru makin tak berharga

Teknologi informasi kian canggih --- fitnah dan aib makin banyak berleluasa.




اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ . .

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari keburukan fitnah Al Masih Ad Dajjal” (HR. Muslim no. 588)
 

Monday, August 24, 2015

PANTUN MAKRIFAT WALI SONGO




KISAH WALI SONGO

Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14. Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.

Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Budha - Hindu dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat para Walisongo ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.

Kisah Walisongo – Jika kita mempelajari sejarah penyebaran kebudayaan islam di nusantara khususnya pulau jawa, maka tidak lepas dari kisah-kisah para sembilan walisongo. Karena Walisongo merupakan simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Pada era tersebut, merupakan masa/era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya nusantara yang kemudian digantikan dengan kebudayaan islam. Pelopor atau Tokoh pendahulu walisongo yaitu Syekh Jumadil Qubro yang merupakan anak dari seorang Putri Kelantan Tua/Putri Saadong II yaitu Puteri Selindung Bulan.

Selain walisongo, sebenarnya banyak tokoh-tokoh yang ikut berperan aktif dalam penyebaran islam di nusantara, namun peranan walisongo sangat begitu besar dibanding tokoh-tokoh yang lain, sehingga membuat para walisongo memiliki nilai plus dan lebih banyak disebut namanya dalam sejarah penyebaran islam di Jawa.

Dalam kisah-kisah walisongo, disebutkan bahwa para sembilan wali tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru- murid. Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai ” tabib” bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur” hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa – yakni nuansa Hindu dan Budha.

Untuk mempelajari secara lengkap tentang sejarah walisongo serta kisah-kisah para sembilan walisanga, sengaja duniabaca.com kutip langsung dari wikipedia dan berbagai sumber lain, sebagai penambah ilmu pengetahuan kita tentang dunia sejarah.



ARTI / PENGERTIAN WALISONGO

Ada beberapa pendapat mengenai arti Walisongo. Pertama adalah wali yang sembilan, yang menandakan jumlah wali yang ada sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. Pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat.

Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo adalah sebuah majelis dakwah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah). Saat itu, majelis dakwah Walisongo beranggotakan Maulana Malik Ibrahim sendiri, Maulana Ishaq (Sunan Wali Lanang), Maulana Ahmad Jumadil Kubro (Sunan Kubrawi); Maulana Muhammad Al-Maghrabi (Sunan Maghribi); Maulana Malik Isra’il (dari Champa), Maulana Muhammad Ali Akbar, Maulana Hasanuddin, Maulana ‘Aliyuddin, dan Syekh Subakir.

Dari nama para Walisongo tersebut, pada umumnya terdapat sembilan nama yang dikenal sebagai anggota Walisongo yang paling terkenal.




PANTUN MAKRIFAT WALI SONGO

Sama-samalah kita berfikir akan maksud tersurat dan tersirat yang terkandung di sebalik pantun-pantun ini. Sesungguhnya, pantun ini memberikan kata pembayang dan dan kata penyudah yang amat bernilai jika kita benar-benar memikirkannya!.

Awal Bismillah mula disebut,
Rahman dan Rahim sifat mengikut,
Dunia akhirat nyatalah luput,
Jalan hakikat pula diturut.

Alhamdulillah pujinya insan,
Rabbil Alamin sifatnya Tuhan,
Selawat Nabi akhirnya zaman,
Muhammad Amin Abi Burrahman.

Jalan takzim pula dikata,
Atas Nabi junjungan kita,
Sahabat yang empat nyatalah serta,
Tiada berhenti sekejap masa.

Jalan hakikat sangat terbilang,
Tiada binasa urat dan tulang,
Daging dan darah tiada hilang,
Kerna sifat dibawa pulang.

Jika sifat sudah binasa,
Kepada Nabi tiada berjumpa,
Segala amalan tiada tiba,
Tiada dapat syurga yang baqa.

Jangan binasa sifatmu tuan,
Tiada berjumpa hamba dan Tuhan,
Hakikat kita tinggal di jalan,
Segala amalan menjadi haiwan

Jika kita tidak mengkaji,
Kepada Nabi mendapat keji,
Malaikat tiada membawa wahi,
Allah tiada mungkirkan janji

Mengenal Tuhan tak boleh nyata,
Kerna tak boleh dipandang mata,
Hingga diri jua dicita,
Kenal olehmu sifatnya kita.

Tatkala Adam dengannya Hawa,
Dendam berahi antara berdua,
Nafi dan isbat itulah dia,
Kepada kita menjadi rahsia

Cari guru mengenal diri,
Yang diamanat olehlah Nabi,
Jangan takut penat dan rugi,
Asalkan dapat ilmu sejati.

Guru mursyid harus dicari,
Itulah ulama pewarisi Nabi,
Jika di situ dia mengajari,
Di situlah tuan menyerah diri.

Wahai sekelian saudaraku,
Mengenal waktu biarlah tentu,
Kalau tak kenal waktu itu,
Akhirnya kamu menyembah batu.

Waktu kita di alam roh,
Berkata Allah kepada nyawa,
Bukankah Aku Tuhanmu segala?
Betullah Engkau Tuhan katanya nyawa

Jadi olehmu mursyid utama,
Sebenar makrifah boleh dibawa,
Seperti badan dengannya nyawa,
Dunia akhirat bersama-sama.

Hakikat makrifat menyucikan badan,
Air maal hayat yang menjalankan,
Zikrullah yang diasyikkan,
Kurangkan tidur ataupun makan.

Jalan hakikat bukan kepalang,
Jalan disuluh semuanya terang,
Zahir dan batin semuanya lapang,
Kerana Sir yang Empunya pandang.

Wahai saudaraku dengarlah tuan,
Sebenar hidup katakan Tuhan,
Kuntum yang tujuh di situ tersimpan,
Itulah pakaian Wali Sembilan.

Kuatnya tubuh itulah nyawa,
Sekalian yang zahir takluk padanya,
Syurga yang tujuh Dia yang punya,
Kepada kita menjadi rahsia

Jalan hakikat sangat terpilih,
Hendaklah tahu asalnya benih,
Nafi di dalam hati yang putih,
Makrifat kita barulah jernih.

Sifat makni tidak bersekutu,
Sifat Allah namanya itu,
Tiada boleh bandingkan sesuatu,
Wujud Allah namanya itu

Tuntutlah ilmu walau di mana,
Amal dan ilmu tiada terhingga,
Amal tanpa ilmu diazab kita,
Di akhirat tiada berguna.

Kejadiannya kita dari air lazat,
Cahayanya seperti kilat,
Tatkala asyik tiada ingat,
Barulah ada junub dan janabat.

Di wadi mani manikam,
Asalnya ia daripada kalam,
Dengan kudrat Tuhan Khaliqul Alam,
Yang menjadikan tubuh anak Adam.

Kalau kita tidak mengkaji,
Kepada Tuhan mendapat keji,
Malaikat tiada membawa wahi,
Allah tiada mungkirkan janji.

Jika tariqat hendak dibawa,
Carikan guru akan petua,
Supaya jangan bertuhankan nyawa,
Hakikat kita tiada derhaka

Syarat rukunnya sudah ketahui,
Sah batalnya demikian lagi,
Amal diterima Tuhan Ilahi,
Syarat rukunnya sudah ketahui.

Siapa beramal dengan jahalnya,
Tiada tahu sah batalnya,
Amal tiada diterima Tuhannya,
Di dalam neraka kekallah ia

Wahai sekelian saudaraku,
Mengenal Ka'abah biarlah tentu,
Jika tak kenal Ka'abah itu,
Akhirnya kamu menyembah batu.

Wahai saudara tua dan muda,
Fikirkan olehmu senantiasa,
Janganlah seperti orang yang buta,
Tinggal ilmu mencari harta.

Hidup tiada ingat akan mati,
Bersukaria sepanjang hari,
Hanya harta dapatkan diri,
Tiga lapis kain kafan saja Ia beri.

Jalan hakikat bukan kepalang,
Jalan disuluh semuanya terang,
Jikalau hati syak dan waham,
Cahaya yang terang menjadi kelam.

Wahai sekalian saudara-saudaraku,
Jalan hakikat demikianlah itu,
Jikalau boleh pintalah selalu,
Jangan binasa sifatmu itu.

Hati yang mukmin suci dan ikhlas,
Laksana air di dalam gelas,
Cuci hatimu seperti kapas,
Makrifah kita barulah jelas.

Syariat itu martabatnya tinggi,
Yang dipakai oleh Sayyidina Ali,
Barangsiapa dapat asalnya jadi,
Yang bergantung tiada bertali.

Syariat tariqat terlalu mulia,
Itulah pakaian Wali Ambiyya,
Barangsiapa dapat asalnya,
Bolehlah membawa badan dan nyawa.

Berhati hati tatkala berjalan,
Takut kaki terpijak duri,
Belajar baik baik jalan Ketuhanan,
Jangan sampai bertuhankan diri.

Baik baik menebang buluh,
Buluh ditebang dikerat kerat,
Hati hati mengenal tubuh,
Didalam tubuh adanya sifat.


Dari Wattsapps: Yang Arif Yusuf Din





Tuesday, July 14, 2015

Kisah Cikgu Awang - "Saya selalu bernasib baik".


Cikgu Awang @ Profesor akan bercerita kisah 1950an semasa di Sekolah Tinggi Agama di Pekan Pahang. Beliau adalah kawan arwah ayah saya dan berkata "Arwah seorang pendiam tetapi....

Tunggu keluarannaya.

Tuesday, May 26, 2015

Jangan Terlalu Sibuk Dengan H/P!!




APA TUJUAN KITA DIJADIKAN... ADAKAH KITA DATANG KE DUNIA NAK BERSENANG-SENANG SAJA... BERMEWAH-MEWAH ATAU MELAKUKAN MAKSIAT DAN KEZALIMAN... DUNIA SEBAGAI TEMPAT UJIAN@TIPU DAYA SYAITAN.



Itulah kehidupan dunia...

Al-Qur’an berfirman bahwa kehidupan dunia bagaikan hujan. Hujan turun dari langit untuk diserap bumi dan tumbuh-tumbuhan. Kemudian tanaman pertanian tumbuh dan matahari yang cerah bersinar. Semua orang merasa senang karena buah-buahan tumbuh.  Tapi kemudian matahari terus bersinar sehingga menjadi terik dan kering. Kemudian angin berhembus dan menerbangkan daun-daun dari tanah yang telah tandus.





Sibuk kejar kehidupan dunia?
wang berguni pun x cukup!
Kerja sepenuh masa. 
Rindu orang itu, orang ini.
Cemburu orang itu dengan orang ini, dengki hati jadi mainan...


1. Lewat bangun solat subuh, tapi lebih risau lewat nak pergi keje. Tak risau sangat solat lambat. Balik rumah dah lewat, solat asar ke mana, solat maghrib ke mana. 

2. Perut lapar, cari makanan. Duit takde, pergi bank. Rasa tak tenang, ada benda tak kena, pakai earphone, dengar lagu apa-apa. Duduk di kawasan lapang, tenangkan fikiran. Al Quran tak bersentuh, masjid tak jejak.

3. Benda sama lagi dibuat. Sambil online, tiba-tiba terbaca satu tweet,
"Buat apa pun, jangan lupa, Allah nampak semuanya. Malaikat mencatat."
Tanpa rasa tersentuh, hati mula kata, "Benda dah selalu diingatkan.

4. Aku tahulah Allah tu Maha Melihat. Malaikat tu sentiasa mencatat."
Teruskan dengar pula lagu Mr Saxobeat, online lagi. Main game.
Tanpa rasa diperhatikan, sebenarnya malaikat maut daripada pagi duk pandang kita.

5. Terbangun solat subuh lewat, Allah tahu. Malaikat kiri kanan tahu. Malaikat maut pun tahu.
Sambung dengar lagu Starships pula. Sibuk-sibuk dengar, mulut pun ikut sekali menyanyi. 

6. Baca Al Quran? Ala nanti-nanti boleh.
Malaikat maut menjengah lagi.
Tiba-tiba terdengar azan. Tengah syok online ni. Tengok jam. Awal lagi. Teruskan online dulu, lagi sepuluh minit solatlah. !! sepuluh minit, tengok jam, cipta alasan lain pula. Sampai dah tinggal lima minit waktu nak habis, baru pulun lari pergi wudhuk, nak solat. Itu Alhamdulillah solat. Yang terus tak solat sebab alasannya dah terlewat? Guane tu?

7. Malaikat maut ziarah lagi.
Nasib tak nampak je malaikat maut tu. Kalau nampak, confirm masing-masing tak ada masa nak buat benda lagha. Setiap masa pun nak buat baik je.



8. Sebelum tidur, belek-belek phone dulu. Wish goodnight kat boyfriend/girlfriend dulu.

9. "Biy, nanti kejut I bangun solat subuh eh? Goodnight sayang. I love you. Esok mesej lagi :*"
Baru nak tutup mata, nak tidur. Tiba-tiba ada orang ketuk pintu. Ah sudah. Siapa pulak nak kacau aku ni.
"Nak apa?"
Kasar intonasi. Bengang kononnya ada orang kacau waktu mengantuk macam ni.
"Nak nyawa kamu. Masa kamu di dunia sudah tamat. Wahai anak adam, ini adalah waktu pertemuan kembali antara seorang hamba dengan Pencipta segala ciptaan"
Tergamam.

10. Ah Macam mana ni. Aku belum sempat baca Quran. Aku dah lama tak solat taubat. Solat aku yang lepas-lepas ni yang aku sengaja tinggal nak buat macam mana.
Mati mana boleh tangguh lagi. Aduh. *tepuk dahi*

11. Esok dah janji dengan kawan nak main futsal. Dah janji nak mesej awek. Esok kena hantar paper work, deadline. Macam mana ni.
Lalu malaikat maut pun masuk ke dalam bilik.
Dengan muka cuak, cuba merayu mohon ditangguhkan waktu mati. Kita lupa, malaikat maut itu sentiasa memerhati. Tunggu masa nak ambil nyawa. 

12. Selama ni leka dengan dunia. Bila tiba hari kematian, baru yakin yang mati tu bila-bila. Tapi.... semuanya dah terlambat. Jadi, mulai dari sekarang. 

13. Rancanglah kematian sebaik-baiknya. Nak mati dalam keadaan sudah bertaubat, atau nak mati dalam keadaan sibuk buat maksiat? 
Jga aurat wahai shabat2ku...  Tepuk dada, tanya iman.

.......................................

share kt grup, mgkin ada manfaatnya

Bleh share kat grup anak2 murid, ank2 muda, org2 tua, anak2 sedara, kawan2 kerja.. dll

Credit utk penulis ..... Tak tau siapa yg tulis.....tp sgt tersentuh...

sekadar perkongsian & peringatan utk diri sendiri jugak...

 Assalamualaikum.... 



Sbg peringatan utk kita yg sering terleka dgn hal dunia..

Dari Wattsapp Rodongan

Monday, April 27, 2015

40 TIPS UTK SELAMATKAN WANG ANDA TAHUN 2016




Merancang perbelanjaan adalah langkah pengurusan kewangan yang bijak tidak kira sama ada gaji anda besar ataupun ciput!. Di antara kesilapan yang sering dilakukan berkaitan duit ialah terlalu banyak hutang, lambat membayar bil dan tidak menyimpan wang untuk kegunaan masa depan. Anda boleh mengelak daripada melakukan kesilapan yang sama dengan mengawasi tabiat berbelanja anda.

Urus wang anda dengan bijak melalui langkah berikut:



40 TIPS UTK SELAMATKAN WANG ANDA TAHUN 2016


Biarlah orang kata apa, yang penting kita jimat belanja. Tarik nafas dan bermulalah:

1. Belanja kurang dari pendapatan
2. Cari cara buat duit lebih
3. Ubah gaya hidup
4. Rancang kewangan anda
5. Mulakan menabung
6. Potong kad kredit jadi 2
7. Kurang cakap di handphone
8. Cari hobi yang tambah pendapatan
9. Hadiahkan diri dengan simpanan
10. Tahan nafsu hingga promosi baru beli
11. Jangan beli kerana “Diskaun Akhir Tahun / Diskaun Awal Tahun”
12. Ciptakan rasa seronok bila tiada hutang
13. Kurangkan insuran kenderaan ikut harga semasa.
14. Nikmati hiburan percuma
15. Kekal prestasi cemerlang
16. Sibukkan diri agar tidak ke shopping mall selalu.
17. Jangan riadah di Pavillion atau Mall



18. Berhenti merokok/vape!
19. Diet dan jaga pemakanan, makan untuk sihat
20. Makanan bukan untuk dicuba
21. Jangan berlumba tukar sofa dengan jiran
22. Takaful jangan lebih 10% pendapatan


23. Sediakan dana pelaburan
24. Jangan mudah putus asa
25. Jangan salahkan panda bila kita susah.
26. Barang terpakai bukan dosa.
27. Beli Baju diMyidin pun kacak juga
28. Beli secara tunai
29. Jangan jadi hamba faredadee
30. Jangan jadi hamba honda city
31. Guna moto itu ranggi
32. Jangan berhutang kerana layak pinjaman
32. Berhenti layan Maharaja Lawak Mega. Ia bukan percuma


33. Lupakan impian tambah Nelopah!
35. Kereta kecil tetap bergaya
36. Azam beli rumah bukan tambah orang rumah
37. Lupakan sportrim dan spoiler kereta.
38. Mesyuarat keluarga tentang belanja
39. Kurangkan tengok drama orang kaya kaya
40. tukar PM?...

Dari: Wattsapps: Rodongan